Kadinkes : Bengkulu Baru Bisa Bebas TBC Pada Tahun 2030

Bengkulu, sentralnews.com- Berdasarkan hellosehat.com, saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak setelah India. Data dari Profil Kesehatan Indonesia keluaran Kemenkes melaporkan bahwa ada 351.893 kasus TBC di Indonesia per tahun 2016, meningkat dari tahun 2015 sebesar 330.729 kasus.

Penyakit TB menjadi infeksi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Bahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menyebutkan bahwa Bengkulu baru bisa benar-benar bebas TBC pada tahun 2030 mendatang. Saat ini ada sebanyak 80 orang positif TBC se-Provinsi Bengkulu.

“Sekarang kita mulai dari kecamatan, kalau kecamatan sudah bebas TBC insha Allah kabupaten kota se-provinsi Bengkulu nanti bakalan bebas dari TBC. 80 orang ini akan diobati dan didampingi sampai sembuh,” kata Herwan Antoni dalam kegiatan evaluasi Program Grass Bebas TBC, Senin (30/12) di Hotel Amaris.

Rapat Monitoring dan evaluasi program ini dihadiri oleh dinas kesehatan provinsi Bengkulu, pimpinan Aisyiyah se-provinsi Bengkulu, kader TBC Aisyiyah se-provinsi Bengkulu, dan pimpinan wilayah Muhammadiyah bengkulu.

Sekretaris wilayah Aisyiyah Bengkulu sekaligus Koordinator Community TB Care Global Fund Aisyiyah SR Hj.Susi Soraya SE menyampaikan Kegiatan ini bertujuan untuk laporan perkembangan dan membahas pelaksanaan investigasi kontak dan mencari solusi terkait kendala-kendala pelaksanaan investigasi kontak yang telah dilakukan kader TBC Aisyiyah beberapa bulan terakhir.

Untuk diketahui, sebanyak 175 Kader TBC Aisyiyah terdiri dari 7 kabupaten kota juga memberikan edukasi dan penjaringan. Apabila dalam penjaringan ditemukan suspek TB (dicurigai menderita TB), maka suspek dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit untuk dipastikan apakah betul postif menderita TB atau tidak. (Lcy)