Siapa tau HerI Purwanto Anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini Kecilnya Seorang Penjual Es Lilin

Potret, Sentralnews.com- Heri Purwanto pria kelahiran Sumber Bening 28 Mei 1979 anak pertama dari lima bersaudara siapa yang tahu saat Anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini dulunya hanya seorang pedagang es lilin dari warung ke warung.

Sumaryoto teman Akrab heri Purwanto tidak menyangka teman dari kecil hingga dewasanya ini sudah menjadi anggota DPR, melihat keuletan dan kuatnya tekad ia percaya pemilik nama Heri Purwanto yang sering dipanggilnya Don King ini akan sukses pada waktunya.

“Iya aku melihat dia kuat dan pekerja keras karena menjadi panutan bagi sang adik, saya pribadi manggil dia Don King karena dia yang patut disebut itu ibarat promotor tinju ada you Don King berarti memang dia tuh bekerja keras yang bisa untuk mengalahkan lawannya makanya saya panggil Donking”

Lahir dari pasangan almarhum Haji Bambang Yudhoyono dan ibu almarhum Lelawati yang merupakan pekerja keras menghidupi keluarga dan memperjuangkan pendidikan yang layak Ayah pernah berprofesi sebagai supir expedisi jarak jauh hingga ke Jakarta, Palembang, dan Lampung meninggalkan keluarga hingga 1 minggu lebih.

Mengikuti jejak sang ibu Heri Purwanto pernah menekuni bidang usaha jual sayuran sampai dengan menjadi sopir seperti ayahnya namun itu semua kata heri bagian dari proses kehidupan dan dirinya sangat menikmati itu.

Sumaryoto melanjutkan bahwa teman akrabnya itu merupakan juara kelas semasa sekolah, meskipun ditengah kesibukan mengantar termos es lilin ke warung warung.

Heri Purwanto menurun dari kedua orang tuanya, dari kelas 3 SMP sempat dia jualan es tapi saya teringat dia jualan es nyetor dari warung ke warung es lilin, es lilin pakai termos di masa sekolah Heri Purwanto juga menjadi juara kelas.

“Jarak tempuh dari tempat tinggal ke SMP Negeri 1 Curup itu sekitar 20 kilo jadi setengah enam pagi setelah salat subuh saya sudah menunggu angkutan umum untuk dapat tumpangan ke Sekolah”sudah terlalu siang Ibu ini membuat jadi kesini dititip di warung warung kecil waktu saya SD juga hari ini saya bawa termos”

“Alhamdulillah berkat didikan orang tuaku dan kehidupan yang memprihatinkan saat itulah menempa diri saya harus bisa hidup prihatin, kemudian punya kemauan keras agar kita bisa merubah hidup kita karena tidak ada yang bisa merubah kehidupan kita kalau bukan kita sendiri”

Sedikit cerita semasa SMA usaha juga ekonomi keluarga jatuh sehingga Bapak harus merantau ke Jakarta kemudian setelah itu saya sempat diminta oleh Bapak untuk sementara waktu tidak melanjutkan sekolah dulu karena orang tua tidak mampu untuk memberikan biaya untuk ongkos, dan ada perasaan campur aduk lah salah satu keinginan ingin melanjutkan sekolah, karena orang tua juga dengan kondisi yang tidak ada kemampuan, ia meminta untuk sementara waktu berhenti cuma

ketika Bapak kau di Jakarta Ibu tetap usaha-usaha dengan kemampuan sendiri membuat tahu saja lah seperti membuat dodol kemudian usaha sudah dilanjutkan jadi itu yang bisa untuk biaya sekolah untuk biaya sekolah untuk sekolah pentingnya saya tetap melanjutkan sekolah

Ibu itu lagi saya merupakan salah satu ibu yang sangat luar biasa sangat luar biasa dengan kegigihan bagaimana bisa mempertahankan ekonomi keluarga ini untuk bisa menghidupi anak-anaknya ia lakukan yang penting suatu pekerjaan yang ia lakukan itu memang betul halal dan bisa untuk membenarkan bahwa dengan kondisi seperti inilah yang bisa menumpahkan kepribadian saya untuk saya bisa menemukan diri Mandiri dan saya bisa berjuang tanpa harus bergantung dengan orang lain prinsip saya kan kita punya keinginan yang tinggi kemauan yang tinggi kemudian keuletan dan ketekunan kita mampu Wisma purba danarta itu nantinya akan membawakan sebuah hasil

kepribadian Heri Purwanto Mandiri tanpa Tergantung orang lain bagi Heri Purwanto asalkan memiliki kemauan dengan ketekunan serta keuletan maka akan memetik keberhasilan.

Dalam bergaul meskipun terpaut usia Hingga 4 tahun namun kekerapan Sumaryoto dan Heri Purwanto awet hingga saat ini mereka saling mendukung suka maupun duka

“kalau nama kecil sampai sekarang nggak tetap Heri, tapi kalau saya pribadi melihat dia  pekerja keras yang bisa untuk mengalahkan lawannya makanya saya panggil dia Don King

Sulaiman orang mengenal masa kecil Heri juga menuturkan“waktu dia masih jadi pedagang saya Kebetulan saya yang ngisi barangnya dikirim ke Palembang paling menguntungkan dan pernah kejadian suatu suatu kejadian yang sampai sekarang masih ingat di dalam diri saya Itu waktu itu saya borong barang rugi saya kan nggak Punya modal dia yang nutupin gitu cuma cuma lantaran udah akrabnya begitu sama kita akhirnya dikasih.

Cita-cita yang sederhana menjadi pengepul sayur yang sukses seperti orang tuanya bahkan jadi sopir antar provinsi seperti ayahnya.

“cita cita saya jadi pengepul sayur yang sukses seperti itu dan itu semua saya sempat jadi pengepul sayur sejak tahun 2002 sampai tahun 2003 kemudian sempat jadi sopir juga di tahun 2003 Ketika saya terpuruk selama 8 bulan saya bawa truk itu akan”

Menempuh pendidikan di SD Negeri 48 Desa Sumber Urip melanjutkan SMP di SMP Negeri 1 Curup ia harus menempuh perjalanan hingga 20 KM dan lulus di SMA Negeri 2 Curup.

Di tahun 1990 Heri Purwanto pecinta matematika ini merasakan masa anak-anak dengan kerja keras bahkan ia pernah berjuang dengan menggunakan termos dititipkan dari warung ke warung untuk membantu ekonomi keluarga.

Sumber: RBTV