Galangan Kapal Batam Kembali Makan Korban Jiwa, Anak SMK Magang Tewas Terhanyut

BATAM,SentralNews.com – Perusahaan galangan kapal Batam kembali merengut nyawa, entah mengapa perusahaan galangan kapal di Batam kerap merengut korban jiwa. Kali ini, korban bukan lah karyawan melainkan seorang pelajar SMK Bina Insan Batam bernama Ahmad Suhadi Putra, korban ditemukan tak bernyawa usai diduga tenggelam setelah terjatuh dari kapal saat melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di kawasan galangan kapal PT Delta Shipyard Sagulung, Rabu (19/1/2022).

Seperti diketahui, belum lama ini kejadian lakakerja di PT Dok Warisan Pertama (PaxOcean) Juga menewaskan 2 karyawan, yang hingga saat ini proses penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib belum mempublis dalam konfrensi persnya sebab dan akibat dari lakakerja dimaksud, serta belum diketahui apakah akan ada tersangka dalam kejadian insiden tersebut.

Dikutip dari lenterakepri.id, Informasi dihimpun, kejadian itu saat ia sedang melaksanakan pelatihan kerja lapangan (PKL) di perusahaan galangan kapal PT Delta Shipyard. Ketika melakukan aktivitas di salah satu kapal, korban diduga terpeleset dan jatuh ke laut.

Sejumlah rekan dan pekerja PT Delta Shipyard yang mengetahui kejadian berusaha menolong, namun korban tidak ditemukan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Slamet Ruyadi mengatakan, jenazah Ahmad baru ditemukan setelah dilakukan pencarian pada hari kedua, Kamis (20/1/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.

“Pencarian telah dilakukan sejak kemarin, begitu laporan kejadian kita terima. Namun di hari pertama tidak membuahkan hasil. Jenazah korban baru ditemukan hari ini,” ungkap Slamet, melalui laporan tertulis, Kamis sore.

Jenazahnya ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Kemudian langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

“Dengan ditemukanya jenazah korban, pencarian ditutup. Untuk personil yang dikerahkan berasal dari Tim Rezcue SAR Batam, Polairud Polda Kepri dan Polresta Barelang, Polsek Sagulung, TNI AL sagulung serta karyawan PT,” jelasnya.

Sementara armada yang digunakan terdiri dari satu sett Rubber Boat Pos SAR Batam, SB Polair Polda Kepri, dan SB PT. Dhelta Shipyard.

red/net.