BENGKULU – Suatu ketika Jibril sedang bersama Rasulullah. Tiba-tiba Jibril mengajukan pertanyaan kepada Baginda Rasulullah SAW. Siapa yang paling mulian antara Rasulullah dengan Jibril. Dengan tegas Rasulullah menjawab. Rasulullah. Mengapa Rasulullah menjawab demikian?.
Ibnu Qoyyim menjelaskan, Manusia yang saleh lebih utama dibanding malaikat, karena malaikat ibadah mereka bebas dari tuntutan hawa nafsu dan syahwat manusiawi. Dia bersumber dari tidak adanya pertentangan dan perlawanan. Dia bagaikan jiwa bagi orang yang hidup. Adapun ibadah manusia, dia bersumber Tarik menarik dalam diri manusia, serta setelah menundukkan hawa nafsu dan tuntutan-tuntang manusiawi lainnya, maka dia lebih sempurna. Karena itu, pendapat kebanyakan menyatakan bahwa orang seperti itu, lebih mulia dari malaikat berdasarkan pandangan seperti ini.
Malaikat adalah hamba yang dimuliakan, mereka tidak bermaksiat kepada Allah dan selalu melaksanakan apa yang Dia perintahkan. Allah telah menciptakan mereka dan menentukan bahwa mereka akan selalu mentaatiNya dan beribadah kepadaNya. Mereka tidak dihiasi dengan nafsu. Sehingga mereka tidak pernah berfikir dan merasa tertarik dengan selain dari yang diperintahkan atas para Malaikat.
Menjadi mulia adalah keinginan setiap manusia, namun tidak setiap manusia mengetahui hakekat kemuliaan. Kemuliaan yang hakiki adalah mulia di sisi Allah.
Mulia di sisi Allah pasti mendatangkan keberkahan yang sebenarnya. Lalu ukuran apakah yang bisa digunakan untuk menilai seseorang mulia di sisi Allah atau tidak?
Satu-satunya ukurannya adalah ketaqwaaan. Jika seseorang sudah mencapai derajat taqwa, dia telah mulia di sisi Allah. Semakin tinggi tingkat ketaqwaannya, semakin mulia kedudukannya di sisi Allah. Sekadar ber-Islam dan beriman tanpa bertaqwa bukanlah ukuran mulia di sisi Allah. Apatah lagi harta, kedudukan, jabatan, profesi, gelar akademik dan gelar-gelar lainnya, prestasi akademik dan prestasi-prestasi lainnya, pakaian kebesaran dan pakaian-pakaian lainnya, popularitas, ketampanan atau kecantikan, dan hal-hal yang bersifat duniawi lainnya.
Al Hujarat 13 Allah berfirman
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Manusia biasa yang taat dan patuh kepada Allah saja bisa lebih mulia daripada Jibril. Apatah lagi Rasulullah, manusia agung yang akhlaknya bagai Al Quran yang berjalan.
Semoga kita dapat meraih kemulyaan yang dijanjikan Allah kepada kita. Aamiin.
Oleh ustadz H. Junaidi Hamsyah, M. Pd