Bengkulu, sentralnews.com- Proses pembangunan tambal sulam aspal di jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu yang terletak di perbatasan Nakau, Bengkulu Tengah dan Surabaya, Kota Bengkulu dinilai lalai terhadap keselamatan pengendara.
Selain pengerjaannya mandeg selama 4 hari, menurut Warga Nakau, Andre (21) pada Selasa (28/2) lalu pekerja tak memasang papan pemberitahuan atau tanda ada perbaikan jalan.
“Waktu sore Selasa saya lewat sini tidak ada tanda apapun, sepertinya setelah dikerjakan ditinggalkan begitu saja. Tapi pas besoknya saya lewat, baru ada tanda ini,” tutur Andre, Kamis (27/2).
Pantauan sentralnews.com, para pengendara, khususnya roda dua terlihat berhati-hati ketika melewati jalan yang hendak ditambal itu. Tapi tak sedikit juga pengendara yang ngebut tanpa mengetahui jika di lokasi itu ada lubang. Hal itu lantas membuat pengendara was-was ketika melintasi jalan yang berlubang karena perbaikan.
“Kalau siang masih kelihatan sama pengendara, tapi kalau malam jalannya ngga nampak. Banyak yang sering kaget mas. Karena memang posisi jalan menurun dan agak sempit membuat pengendara terlena dengan jalan bagus sebelumnya,” kata Suhar (55).
Lubang tambal sulam tersebut berkedalaman 10 sentimeter, dengan lebar mencapai 1,5 hingga 2 meter. (Lcy)