Kota Bengkulu, Sentralnews.com- Setelah membagikan hand sanitizer pada Minggu (28/6) kemarin, mahasiswa luar daerah yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Kedaerahan Provinsi Bengkulu menyerahkan bahan pembuatan disinfektan di beberapa titik rumah ibadah muslim/ non muslim di Kota Bengkulu.
Menurut Ketua Forum Mahasiswa Silampari sekaligus Koordinator Aliansi Organisasi Mahasiswa Kedaerahan Bengkulu pembagian bahan pembuatan disinfektan mandiri serta hand soap tersebut diharapkan dapat membantu memberikan rasa aman saat beribadah.
“Sebagai mahasiswa, tidak banyak yang bisa kami lakukan. Bantuan hand soap yang kami berikan ini, minimal bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk beribadah dan bisa membantu melindungi masyarakat dari penyebaran covid-19,” ungkap Syahrio, Senin (29/6).
Ia melanjutkan, kegiatan semacam ini untuk mendorong masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat dan protokol kesehatan covid-19. Seperti rajin mencuci tangan, selalu menggunakan masker saat keluar rumah, serta menerapkan social distancing dan physical distancing.
Sementara itu, pengurus Masjid Jamik Kota Bengkulu Aksa Sapri menyebutkan pihaknya sudah menjalankan new normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Saf solat kita sudah seperti biasanya. Kita sudah melakukan new normal tentu dengan protokol kesehatan, kita sediakan hand soap dan air untuk mencuci tangan sebelum masuk ke masjid. Dengan adanya bantuan seperti ini tentu ini sangat membantu kita dalam menerapkan protokol kesehatan ditengah new normal ini, “ tutur Aksa.
Sedangkan, Dewan Pengurus Gereja Katolik St. Yohanes Paskalis Sarjono menyebutkan pihaknya belum membuka gereja seperti biasanya lantaran belum ada instuksi gereja pusat. Sehingga bila nanti sudah mendapat instruksi, ia mengaku akan mengurangi kuota jamaat saat beribadah dan membagikan pada setiap sesi.
“Kita akan menggunakan bahan pembuatan disinfektan ini sebaik mungkin. Karena kita belum buka, jadi rencananya kita akan membagikan kuota jamaat. Sehingga ada jarak setiap melakukan ibadah, karena new normal ini artinya wabah juga masih ada, jadi kita harus tetap hati-hati,” jelas Paska.
Pembagian bahan pembuatan disinfektan mandiri tersebut dilakukan di beberapa titik, yakni Masjid Jamik, Masjid At-Taqwa, Masjid Baitul Izzah, Gereja Katolik St. Yohanes, dan Gereja GKII Tebeng. (Lcy)