Kalimantan Utara, sentralnews.com – Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djuprianto didamping Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan H.M Shaberah, Kakanwil Kementerian Agama PROV. Kaltara H. Suriansyah,.S.Ag, M.Pd menyambut kedatangan Ditjen Pendidikan Agama Islam (PAI) / PLT. Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Bapak Dr. H. Rohmat Mulyana Sapri,. M.Pd di Ruang Vip Room Bandara Juwata Tarakan, Jumat (9/4)
Kedatangan Dr. H. Rohmat Mulyana Sapri, M.Pd pertama Saya diundang oleh pak Kakanwil Kaltara untuk mendukung mengenai pendidikan Islam di Kaltara dalam arti menuju pendidikan yang bermutu, baik itu untuk guru-guru di sekolah-sekolah.
Yang Kedua saya dengan Wakil Walikota Tarakan, Kakanwil akan menuju lokasi Pembangunan Madrasyah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC), menurutnya Kaltara merupakan daerah yang langsung berbatasan Indonesia-Malaysia jadi peningkatan pendidikan Islam sangat perlu di Kaltara.
Mengenai rencana pembangunan, kita masih bertahap apalagi mengenai status tanahnya, itupun tanah atau lahannya harus dihibahkan kepada kementerian agama, setelah itu kementerian agama akan membangun secara bertahap dari ruang kelas, kantor dan lainya, ungkap Dr. H. Rohmat Mulyana Sapri.
Lanjut dikatakan Ditjen PAI sekaligus Plt Sekretaris Ditjen Pendis H. Rohmat Mulyana Sapri, sebelumnya di daerah dan provinsi lain sudah terbangun, hanya Pemda memberikan sering misalkan untuk sarana jalan, listrik dan air, namun untuk pembangunan fisik infrastruktur ruang seperti kantor, ruangan dan lainya di biayai oleh APBN, jelasnya.
Jadi mengenai kapan akan dibangun tentunya setelah tanah itu diserahkan atau dihibahkan kepada Kementerian Agama, selanjutnya akan diadakan penyusunan anggaran APBN, ungkap Rohmat Mulyana Sapri.
Sementara Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djuprianto didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan, H.M Shaberah mengatakan bahwa Sekolah ini akan di bangun dengan sistem boarding School yaitu Madrasyah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) dan mengenai lokasi di Juata Permai dengan luas lahan 10 hektar, jadi apa yang telah disampaikan oleh Ditjen PAI sekaligus Plt. Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, beliau setuju saja, tapi lahannya harus dihibahkan dulu, setelah itu baru diajukan pembangunan ke Kementerian Agama RI. ungkap HM Shaberah.
Selain itu “MAN IC ini nanti berasrama dan menjadi salah satu sekolah favorit di Indonesia, saat ini keberadaan MAN IC di Indonesia baru ada 24 yang tersebar di beberapa provinsi. Lulusan sekolah ini tetap bisa diterima di perguruan tinggi negeri, bahkan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di luar negeri. Seperti lulusan MAN IC Gorontalo, mereka melanjutkan kuliah sampai ke Jepang dan bekerja disana. Selain itu ada juga yang Jerman, Belanda, dan dimana-mana,” ungkapnya (@s).