Seluma, Sentralnews.com – Ketua TP PKK Kabupaten Seluma Herawati Erwin membuka secara resmi kegiatan Audit Maternal Perinatal Kabupaten Seluma Tahun 2021 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma.
“Jangan ada lagi kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan dan masa nifas di Kabupaten Seluma. Ini yang kita harapkan. Audit ini sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa saja langkah-langkah preventif dan antisipatif yang bisa dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi”, ucap Herawati Erwin dalam pidato sambutannya, Selasa (22/6).
Selain itu, istri Bupati Seluma ini juga berpesan agar setiap tenaga kesehatan yang ditempatkan di puskesmas dan di desa-desa agar disiplin bekerja demi terwujudnya pelayanan masyarakat yang maksimal.
“Tenaga kesehatan yang ditempatkan di setiap desa maupun puskesmas harus standby di lokasi. Jadi bisa cepat tanggap dalam melayani masyarakat. Harus disiplin kerja. Kemudian, setiap ada kejadian yang menyangkut kesehatan balita maupun ibu, hendaknya puskesmas segera melaporkan ke Dinas Kesehatan dan juga ke TP PKK, jadi kita bisa gerak bersama”, ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Seluma Reza Ade Putri menyebutkan kegiatan audit maternal perinatal ini memang rutin dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kematian bayi dan kematian ibu pasca melahirkan.
“Dalam kegiatan ini, dibahas tentang kejadian-kejadian kematian ibu dan kematian bayi. Jadi, puskesmas yang mempunyai kasus kematian ibu dan bayi menyampaikan riwayat kejadian agar diketahui sebabnya. Nanti dibahas oleh dokter spesialis kebidanan dan tim audit lainnya”, ungkap Reza.
Hasil audit ini nanti akan disusun menjadi rekomendasi dari Dinas Kesehatan untuk perencanaan puskesmas dalam menghadapi kejadian-kejadian serupa di masa mendatang. Harapannya, tentu saja agar tidak terjadi lagi kasus kematian bayi dan kematian ibu pasca melahirkan.
“Harapan kita, dengan adanya audit ini, ada evaluasi dan ada perbaikan. Tujuannya, agar tidak terjadi lagi kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Seluma”, demikian Reza.
Reza juga mengatakan, ke depannya diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga kesehatan agar dapat mempercepat laju penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Seluma.
Sebagai informasi tambahan, dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, sudah ada program Jaminan Persalinan (Jampersal). Bagi masyarakat yang tidak memiliki Kartu BPJS Kesehatan, program Jampersal dapat digunakan. Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan RSUD Tais, RSUD Hasanuddin Damrah, RSUD M Yunus Bengkulu, dan RS Ummi. Seperti diketahui bahwa semua persalinan harus dilakukan di fasilitas kesehatan. Tidak boleh lagi dilakukan di rumah. Jadi, masyarakat tak perlu ragu dan khawatir lagi.
Berdasarkan data terbaru, sejak bulan Januari hingga Mei tahun 2021 telah terjadi 11 kasus kematian bayi dan 1 kasus kematian ibu. Jika dibandingkan dengan data tahun 2020, angka ini sudah jauh menurun. Untuk diketahui, sepanjang tahun 2020, telah terjadi 4 kasus kematian ibu dan 22 kasus kematian bayi di Kabupaten Seluma.
Kegiatan audit maternal perinatal ini dilakukan selama satu hari. Audit ini yang perdana untuk tahun 2021. Diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari 22 orang kepala puskesmas, 22 orang bidan koordinator, dan Tim Audit Maternal Perinatal. (C15)