Kalimantan Utara, sentralnews.com – Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si dan Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si mengikuti pertemuan dengan pihak Fortesque Future Industries Pty Ltd (FFI) di Ruang Rapat Bupati pada Rabu (19/1/2022).
FFI di tahun 2022 akan melakukan survei pendahuluan di Sungai Kayan terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang menjadi salah satu prioritas nasional.
Seperti diketahui, FFI pada 2020 menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat untuk melakukan studi kelayakan pada proyek-proyek yang bersumber pada tenaga air dan panas bumi untuk mendukung akselerasi bauran energi hijau yang juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
FFI diminta melakukan studi hingga 2 tahun agar pada 2023 sudah bisa dilakukan groundbreaking. Bupati menyampaikan terima kasih atas itikad baik pihak FFI yang berinisiatif menggelar pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan.
“Saya berharap sosialisasi tentang survei awal ini tidak hanya kepada jajaran Pemkab tetapi bisa sampai ke desa dan kecamatan, khususnya masyarakat di lokasi di Sungai Kayan terutama saudara-saudara kita di Long Peso agar pemahaman atau informasi awal bisa didapat langsung dari pihak perusahaan,” ucap Bupati.
Dilanjutkan, pihak FFI kiranya dapat mensosialisasikan kegiatan kepada Muspika, camat, kepala desa, tokoh adat hingga tokoh masyarakat yang ada di lokasi sehingga bisa mendapatkan kepercayaan, dukungan maupun penguatan kegiatan survei awal yang akan dilaksanakan. Diharapkan pula FFI dapat cepat membuka kantor perwakilan di Tanjung Selor untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi.
“Dan untuk kegiatan FFI selama 2022 ini di wilayah Kabupaten Bulungan kiranya juga dapat menyampaikan kepada Pemkab secara detail,” imbuh Bupati.
Untuk diketahui, FFI merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group Ltd (FMG) di bidang pengembangan industri energi hijau. Melalui kerjasama dengan pemerintah Indonesia, FFI diharapkan dapat memfasilitasi, mempercepat dan menerapkan investasi FMG di industri hijau pada pembangunan pembangkit listrik tenaga air 60 GW dan 25 GW tenaga panas bumi di seluruh Indonesia. (asp)