Debu Jalanan Seperti Kabud Selimuti Kek Seimangke Karena Truk Pengangkut Pohon Sawit

Simalungun, Sentralnews.com – Mobil truck pengangkutan batang sawit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun milik salah satu kontraktor melakukan aktivitas dengan sembarangan salah satu contoh mengabaikan dampak lingkungan dan membahayakan pengendara pengguna jalan yang melintas.

 

Pantauan dilapangan, Senin (10/10/2022) Pukul.14.30 wib. Pepohonan sawit yang sudah ditumbangi itu diangkut oleh truk milik kontrak pemenang tender.

Parahnya lagi, pohon sawit tersebut dengan utuh diangkut truk melintasi jalan umum untuk dibuang di salah satu tempat masih merupakan milik perkebunan Sei Mangke, yakni tepatnya didekat makam/kuburan.

Selain mengabaikan keselamatan pengendara lainnya, aktivitas truk yang mengangkut batang pohon sawit tersebut menimbulkan polusi udara. Pasalnya, batang pohon sawit yang diangkut tanpa ada penyincangan terlebih dahulu, sehingga daun pohon sawit menyeret ke tanah yang menimbulkan debu beterbangan Dikarenakan pihak terkait seperti pengelola kawasan dan kontraktor pelaksana tidak ada melakukan penyiraman jalan.

Cris salah satu warga pengguna jalan yang menghentikan kendaraannya saat berpapasan dengan mobil truk pengangkut pohon sawit mengaku lebih baik mengalah dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Aktivitas pengangkutan batang sawit itu sangat membahayakan sekali bagi pengguna jalan bang, karena daun batang sawit yang diseret – seret oleh truck dari dalam kawasan melintasi jalan umum,’ ujarnya.

Cris juga sangat heran mengapa pohon sawit tersebut diangkut sebelum dicincang atau dipotong-potong agar tidak menggangu para pengguna jalan, yang akhirnya pengangkutan menyebabkan polusi udara karena debu beterbangan.

Dia juga menambahkan bahwa seharusnya batang sawit tersebut di potong dari lokasi proyek lalu diangkut agar tidak menyebabkan kecelakaan bagi pengguna jalan, akibat dari daun batang sawit yang diseret menyebabkan debu berterbangan sehingga terlihat kabud.

“Kita berharap tolong dijaga pengendara lain dan lingkungan, karena kan banyak juga manusia yang terganggu, kalau begini kerjaan mereka,” sebutnya.

Nanda selaku pihak kontraktor pelaksana proyek tersebut saat dikonfirmasi selalu terkesan mengelak dan memberikan janji-janji pada awak media ini untuk langsung bertemu.

tanggal 08 Oktober 2022 lalu melalui pesan whatsapp terkait aktivitas proyek yang dipekerjakan mereka mengatakan sedang ada acara keluarga di binjai.

“Maaf bg Senin aja kita ketemu ya, Besok sy antar famili akat nikah ke Binjai. Seninlah pasti kita ketemu y,” sebutnya malalui pesan Whatshapnya, (8/10/2022).

Hingga berita ini diunggah, manajemen kontaktor pelaksana belum dapat dimintai keterangan apakah perusahaannya telah mengantongi izin dari dinas dan intansi terkait.

Editor red.
Liputan tim.