BULUNGAN, sentralnews.com – Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si memimpin rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Bupati pada Senin (14/11/2022).
Syarwani, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Bulungan hingga kini mencapai 48 kasus, terbanyak di Tanjung Selor, jadi Bupati meminta upaya pencegahan ditingkatkan termasuk penerapan protokol kesehatan dalam pembelajaran di sekolah.
“Akhir November ini ada ujian anak sekolah, harus kita antisipasi dan bantu bagaimana pembelajaran di sekolah tetap berjalan tapi kita juga harus pastikan jaminan kesehatannya,” ucap Bupati
Untuk Kabupaten Bulungan sendiri tercatat Kecamatan Tanjung Selor ada 26 kasus, Tanjung Palas 10 kasus, Tanjung Palas Utara 9 kasus, Sekatak 2 kasus dan Tanjung Palas Timur 1 kasus. Kecamatan lainnya masih 0 kasus, karena itu pembatasan pemberlakukan kegiatan masyarakat secara mikro mungkin perlu dilakukan, namun lebih bersifat antisipasi atau pencegahan. ujar Bupati.
Syarwani “Saya juga minta teman-teman kepala desa se-Bulungan untuk berperan melakukan langkah-langkah pencegahan,” ujarnya.
Disebutkan, kasus Covid-19 yang kembali muncul dan meningkat berpotensi menyebar ke seluruh wilayah desa maupun kelurahan di Bulungan.
Untuk itu, selain perangkat desa, perangkat daerah terkait diminta meningkatkan perannya. Seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah, Satpol PP dan BPBD dalam penyelenggaraan kegiatan di Tebu Kayan dan taman tepian Sungai Kayan hingga Disperindagkop dalam aktifitas di Pasar Induk Jl Sengkawit.
“Satgas PPKM Mikro dan petugas Kesehatan dari tingkat desa hingga kecamatan agar melakukan pengawalan, termasuk anak-anak sekolah kita yang akan mengikuti ujian agar nanti setelah penilaian ujian tidak terjadi hal-hal atau kondisi yang tidak kita harapkan,” pesan Bupati.
Kepala Dinas Kesehatan Bulungan, drg Imam Sudjono mengungkapkan, jumlah 48 kasus Covid-19 di Bulungan per 12 November 2022 sebenarnya menurun dari sebelumnya sebanyak 51 kasus. Disebutkan untuk wilayah Kaltara tertinggi di Kota Tarakan sebanyak 200 kasus.
“Dari angka kesakitan dan angka kematian masih low atau rendah tapi kita tidak bisa pandang remeh,” tegasnya. Dilanjutkan, Dinas Kesehatan akan menggalakkan kembali vaksinasi khususnya dosis ketiga (booster) bagi para lanjut usia. (AS).