Berulang Kali Di ‘PHP’ Pamorganda, LIRA Bengkulu Akan Ambil Langkah Ini!

Bengkulu, Sentralnews.com – Menyikapi polemik antara masyarakat dengan PT Pamorganda yang tak kunjung selesai, sehingga terkesan pihak PT. Pamor Ganda menganggap remeh terhadap pemerintah dan semua kesepakatan yang pernah ditandatangani bersama hal ini membuat gubernur LIRA Bengkulu Magdalena Mei Rosha geram dan angakat bicara.

Gubernur LIRA Magdalena yang di dampingi Sekretarisnya Aurego Jaya mengatakan, “Kita sudah dua kali menandatangani kesepakatan tapi sampai saat ini hanya masyarakat saja yang sudah menjalankan kesepakatan itu. dengan kata lain cuma masyarakat yang beritikad baik . Dari pihak perusahaan dan yang lain tidak komit. Kami akan kembali meminta pejabat yang berwenang untuk kembali memfasilitasi untuk pertemuan kembali dengan pihak terkait jika kesepakatan ke 3 tidak juga mereka jalankan artinya memang tidak ada niat mereka untuk menyelesaikan konflik ini dan masyrakat juga menganggap tidak ada perlindungan untuk mereka dari pemangku kebijakan di provinsi ini”. Kata wanita yang kerap di sapa Ocha

Ocha menambahkan, “Jika ini tidak bisa diselesaikan ditingkat provinsi kami akan membawa masalah ini ke tingkat nasional, Kami akan jadikan ini sebagai persoalan nasional dan akan kami limpahkan ke DPP LIRA di jakarta, masyarakat sudah cukup sabar menunggu niat baik dari masing masing pihak tapi sampai hari ini tidak ada”. Ujar ocha

Ocha menegaskan “Ini kali terakhir kami menunggu pihak pamorganda untuk merealisasikan perjanjian, salah satunya membentuk team tehnis penyelesaian konfilk ini yang LIRA juga termasuk di dalamnya , tapi sampai saat ini tidak ada . Kami jadi bertanya tanya ada apa? Kenapa mereka enggan sekali mengajak LIRA padahal ini adalah kesepakatan bersama . Ini jadi pertanyaan besar buat kami, apa ada pihak-pihak yang takut jika LIRA ikut terlibat, Jika sampai berakhir bulan ini tidak juga ada kepastian kami akan membawa ini ke DPP Lira dan kami juga tidak bisa menjamin situasi dibawah akan tetap kondusif karna yang tidak komitmen bukan masyarakat, tapi pihak PT. Pamor Ganda sendiri”. Tutup ocha (Rls)