Bengkulu, Sentralnews.com – Dalam upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis sekaligus memperhatikan produk unggulan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia bersama dengan produsen lokal, Gula Semut ‘Sari Aren’, telah memperkenalkan inovasi baru dalam produksi gula semut aren di Desa Air Meles. Melalui pendekatan yang melibatkan petani lokal seperti owner Gula Semut Sari Aren Suparmanto dan timnya, proses produksi gula semut aren telah mengalami peningkatan kualitas dan efisiensi.
Dalam upaya ekspansi pasar, Gula Semut Sari Aren telah berhasil meraih prestasi dengan berpartisipasi dalam ajang pameran internasional di Malaysia pada tahun 2022. Dengan target produksi harian mencapai 3,5 ton, produk-produk inovatif seperti Gula Semut Varian Kopi dan Kedelai, Gula Aren Cair, Gula Semut Jahe Merah, dan Gula Semut Sachet menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Dengan adanya peningkatan kapasitas produksi dan diversifikasi jenis produk, Sari Aren berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produknya. Selain itu, upaya untuk mencapai standar ekspor dengan memenuhi 21 persyaratan baru menunjukkan dorongan yang positif dalam menghadapi pasar global.
Inovasi dan komitmen yang ditunjukkan oleh Sari Aren tidak hanya memberikan dampak positif pada pasar lokal, tetapi juga membuka peluang baru untuk ekspansi pasar dan peningkatan kesejahteraan petani. Diharapkan, langkah-langkah ini akan terus memberikan kontribusi positif bagi industri lokal serta meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global.
Demi menjaga kualitas produksi Gula Semut ‘sari Aren’ Embang Novrianto selaku staf menjelaskan beberapa tahap produksi pengelolaan higienis sebagai berikut:
1. Gula aren diterima dari petani di tempat produksi gula semut aren.
2. Gula aren disortir yang berkualitas untuk dijadikan gula semut aren dengan cdi ( Warna Kuning/ merah bata,Kering dan berpasir).
3. Gula aren yang lolos standarisasi/penyortiran untuk dijadikan gula semut aren masukkan ke ruang bahan baku.
5. Setelah di lakukan proses perajangan dimasukkan ke mesin pengering/oven dengan waktu 5 s/d 6 jam proses pengeringan.
6. Setalah kering dilakukan proses penggilingan mengunakan mesin penggiling dengan waktu 30 menit untuk menggiling 100 kg gula aren.
7. lalu dilakukan pres pengayakan dengan menggunakan mesin pengayak, dengan waktu 45 menit dengan 100 kg gula yang telah digiling.
8. Setelah Itu gula semut aren yang telah jadi dimasukan ke ruang bahan jadi.
9. Sebelum dilakukan proses pengemasan gula semut aren yang telah jadi di uji mutu dengan pengecekan kadar air mengunakan alat pengecekan kadar air dengan standar kadar kering kadar air gula semut 3 X.
10. Gula semut yang kadar air nya masih diatas 3X dilakukan proses Pengeringan ulang :
11.setelah dilakukan pengecekan kadar air gula semut aren siap dikemas dengan berbagai kemasan sesuai dengan kemasan dan berat.
Disisi lain memanfaatkan limbah aren untuk Bio Aren sebagai pengganti pupuk kimia, program ini tidak hanya memberikan solusi berkelanjutan bagi lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi petani. Data menunjukkan bahwa produksi gula semut aren “Sari Aren” tidak hanya memenuhi standar kualitas yang ketat, tetapi juga memperlihatkan peningkatan nilai ekonomis hingga 50-60% dibandingkan dengan gula batok.