Jakarta, Sentralnews.com – Pemerintah Kabupaten Lebong terus mengupayakan percepatan pemanfaatan potensi energi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan. Salah satu langkah konkret ditunjukkan Bupati Lebong, H Azhari SH MH, yang turut menghadiri rapat penting di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Republik Indonesia, pada Selasa (15/7/2025) pagi.
Pertemuan tersebut melibatkan sejumlah pihak strategis, seperti manajemen PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN (Persero), serta sejumlah pejabat dari Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN. Fokus utama rapat adalah merumuskan solusi percepatan produksi energi panas bumi di Lebong dan merancang tahapan pembangunan turbin oleh PT PLN.
Menurut Bupati Azhari, produksi listrik dari panas bumi sangat bergantung pada kesiapan PT PLN dalam membangun infrastruktur pendukung, terutama turbin. Oleh karena itu, rapat tersebut membahas secara detail tahapan teknis dan koordinasi lintas kementerian yang diperlukan.
“Sejak awal kita mendorong agar PT PGE bisa segera beroperasi, karena produksi ini tidak hanya bermanfaat secara nasional tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lebong,” ujar Azhari.
Ia menambahkan, PLN saat ini tengah mempersiapkan langkah-langkah konkret, termasuk menjalin koordinasi intensif dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan investor dari Jepang. Ditargetkan, pembangunan turbin akan dimulai paling lambat pada tahun 2027.
“Insya Allah, 2027 proses pembangunan turbin dimulai. Ini tidak hanya mempercepat realisasi energi terbarukan, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar,” tutup Azhari.
Adapun rapat di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Hilirisasi Migas BKPM, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lebong, serta jajaran manajemen dari PT PLN dan PT PGE. (FR)


















