Lebong, Sentralnews.com – Duka mendalam menyelimuti warga Kabupaten Lebong. Seorang remaja bernama Rafi (14), warga Desa Magelang, Kecamatan Lebong Sakti, meninggal dunia setelah tergelincir dan tenggelam di kawasan wisata Air Terjun Paliak, Kecamatan Uram Jaya, Minggu (9/11/2025) siang.
Peristiwa tragis ini terjadi ketika korban bersama empat rekannya berwisata ke lokasi air terjun yang berjarak sekitar satu jam perjalanan kaki dari pemukiman warga.
Setibanya di lokasi, korban bersama dua rekannya mencoba menaiki batu di sekitar air terjun. Namun nahas, Rafi terpeleset dan jatuh ke dalam aliran air yang deras.
Melihat korban tidak kunjung muncul ke permukaan, teman-temannya segera meminta pertolongan warga sekitar.
Masyarakat setempat, bersama tim gabungan langsung melakukan pencarian di area kejadian. Setelah beberapa jam pencarian, tubuh korban akhirnya ditemukan tidak jauh dari lokasi terjatuh.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dan memakan waktu sekitar empat jam, lantaran medan menuju lokasi cukup sulit, licin, dan jauh dari area parkir.
Usai korban ditemukan, korban kemudian diangkat menggunakan tanduh oleh masyarakat, dan kemudian jasadnya di evakuasi turun ke bawah dari lokasi tempat kejadian, dengan jarak tempuh sekitar satu jam.
Setibanya jasad Korban kurang lebih pada pukul 17:30 WIB, tibahnya di lokasi parkiran wisata air terjun paliak, jenazah kemudian langsung dibawa ke RSUD Lebong dengan menggunakan ambulance untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebong, Tantawi, SP, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada papan peringatan atau tanda keselamatan di kawasan wisata tersebut.
“Pantauan kita tidak ada papan peringatan di sekitar Air Terjun Paliak. Kondisi ini tentu berisiko bagi keselamatan pengunjung, terutama di musim hujan saat debit air meningkat dan jalur menuju lokasi menjadi licin,” jelas Tantawi.
Tantawi juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berwisata ke area air terjun, terutama ketika cuaca tidak bersahabat.
“Kami minta masyarakat tetap waspada. Jangan hanya mengejar keindahan alam, tapi abaikan keselamatan. Hindari mandi atau berfoto terlalu dekat dengan arus utama air terjun,” tegasnya.
Warga sekitar berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah daerah agar dilakukan peningkatan pengamanan dan pemasangan rambu peringatan di lokasi wisata alami yang sering dikunjungi masyarakat tersebut. (FR)




















