Kalimantan Utara, sentralnews.com – Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., didampingi Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto, Kapolres, Dandim, Pertamina, Asisten, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi. menerima secara langsung dan berdialog dengan ratusan mahasiswa yang melaksanakan unjuk rasa di Kantor Wali Kota Tarakan pada Rabu, 13 April 2022.
Ada tidak tiga aspirasi utama yang disampaikan mahasiswa pada dialog ini. Pertama, terkait kenaikan harga BBM, kenaikan dan ketersediaan minyak goreng. Kedua, transparansi Draft RUU Sistem Pendidikan Nasional, dan Ketiga, Kecaman atas tindakan represif.
Menanggapi aspirasi ini, Wali Kota menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tarakan akan membantu mengawal agar BBM Subsidi tersedia secara tepat sasaran, bahkan pihaknya pada beberapa waktu lalu telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina terkait jaminan ketersediaan BBM.
Ia menginformasikan bahwa BBM jenis Pertalite sendiri, dengan perubahan status menjadi BBM Subsidi, telah mengalami penurunan harga dari Rp 7.850/liter menjadi Rp 7.650/liter. Demikian juga dengan stok minyak goreng yang dijamin ketersediaannya di pasar, termasuk dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Ia pun menyampaikan bahwa RUU Sisdiknas saat ini masih berproses di tingkat Pemerintah Pusat, “Pemerintah Kota melalui Asosisasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia pada tahapannya nanti tentu akan memberikan masukan ke pusat,” ujar Wali Kota.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah untuk menjamin kebebasan berpendapat baik di media sosial, media massa, unjuk rasa, maupun melalui cara-cara lainnya.
Ia berpesan agar siapapun yang menyampaikan pendapat dapat mematuhi aturan yang berlaku dan tidak melakukan provokasi. Jika ini dipatuhi, pihaknya meyakini bahwa aksi dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Penyampaian Wali Kota ini juga diperkuat oleh penjelasan dari pihak Pertamina, pihak Kepolisian, dan Dinas terkait. (as)