Kota Madiun, Sentralnews.com – Walikota Madiun, Jawa Timur, H. Maidi, menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Rabu(11/01/2023).
Dalam kesempatan ini, walikota minta kepada warga untuk mengajukan usulan pembangunan tahun 2024 mendatang, dengan maksimal, namun tetap proposional.
Karena menurutnya, ada usulan yang sudah empat tahun tapi belum disentuh. Tapi tiba tiba ada bangunan yang merupakan usulan baru. Padahal seharusnya, usulan Musrenbang tahun 2021 dan dilaksanakan tahun 2022, yang diusulkan apa saja, dan yang sudah dilaksanakan apa saja.
“Seharusnya, usulan tahun sebelumnya yang belum dilaksanakan, bisa dilaksanakan tahun 2023. Tahun 2023 di Pemkot Madiun ada 285 proyek. Kalau di Josenan ada usulan yang belum dikerjakan, usulkan hari ini. Jangan habis usul, proposalnya dibuang,” ucap H. Maidi.
Kalau seperti itu, lanjutnya, masyarakat akan bosan mengajukan usulan pembangunan. “Jangan yang tidak ada dalam usulan, didahulukan. Atau usulan dekat rumah pejabat didahulukan. Pelecehan ini. Saya paling tidak senang kalau seperti itu. Semua masyarakat Kota Madiun, punya hak yang sama,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, walikota Madiun juga mengevaluasi kinerja Lurah Josenan, Dian Puspita, yang menurutnya tidak jeli.
“Intruksi saya, tahun 2023 semua gang harus dipaving tiga dimensi (termasuk di Kelurahan Josenan). La kok Josenan, usulannya cuma Rp. 90 juta, tapi hari ini memasukkan lagi usulan Rp. 600 juta. Itu nalarnya dari mana. Bu Lurah nya tidak ‘beres’. Sudah saya katakan, jangan sampai kelewatan, uangnya ada,” tandasnya.
Walikota kembali mengkritisi terkait usulan tiang penerangan jalan umum (PJU) dan lampu yang nilanya diluar batas kewajaran tiap tiang.
“Sudah, masalah anggaran saya yang ngurusi. Pokoknya usul dulu sesuai perintah saya,” pintanya.
Hadir dalam kegiatan ini pimpinan OPD terkait, Camat, dan beberapa tokoh masyarakat. Diantaranya Subyantara, yang juga anggota DPRD Kota Madiun, dan Suseno, yang juga ketua RW 09 Kelurahan Josenan.
(Tim).