Bengkulu, Sentralnews.com – Gubernur Rohidin Mersyah dengan sukacita meresmikan Sekretariat/Kantor BMA (Badan Musyawarah Adat) Provinsi Bengkulu dan secara resmi membuka kursus Kader Rajo Penghulu Tahun 2023 di Balai Raya Semarak Bengkulu, yang juga menjadi tempat Sekretariat BMA.
Dalam acara tersebut, Gubernur yang juga dikenal dengan gelar Raja Agung II ini menyampaikan harapannya bahwa gedung baru ini akan digunakan secara efektif untuk mendukung segala aktivitas BMA di berbagai kabupaten dan kota.
“Semoga dengan adanya gedung ini, semua kegiatan BMA di kabupaten dan kota dapat diakomodir dengan baik,” ucap Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga mengharapkan bahwa BMA dapat berperan dalam mengawal berbagai kegiatan Pemerintah Provinsi yang berkaitan dengan pelaksanaan prosesi adat yang sesuai dengan budaya setempat.
“Kami ingin BMA terlibat dalam berbagai acara, misalnya perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi akhir tahun nanti, di mana acara tersebut dapat dijalankan dengan nuansa adat yang khas,” jelas Gubernur Rohidin.
Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Effendi MS, merasa bersyukur atas peresmian kantor baru ini. Menurutnya, setelah sekian lama BMA tidak memiliki gedung sendiri, akhirnya kini mereka memiliki fasilitas yang representatif berkat dukungan Gubernur Rohidin Mersyah.
“Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas fasilitas yang diberikan. Gedung ini benar-benar mewakili kami,” kata Effendi dengan rasa senang.
Effendi menambahkan bahwa di masa mendatang, BMA Provinsi Bengkulu akan melakukan banyak hal. Terutama menjelang tahun politik, mereka akan berupaya menjaga dengan baik nilai-nilai budaya malu dan tanggung jawab.
“Kami sangat menghargai etika, dan kami bertanggung jawab untuk tidak melakukan kesalahan atau menyebarkan berita palsu. Kami tetap akan memegang teguh nilai-nilai budaya, sehingga di mana pun kami berada, akan terasa nyaman dan harmonis,” ucapnya.
Pentingnya keberadaan gedung adat ini juga diakui oleh Effendi, bahwa ini akan membawa perhatian dari seluruh lapisan masyarakat adat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya terhadap adat istiadat di Provinsi Bengkulu.
“Dengan adanya gedung adat ini, nilai-nilai adat istiadat di Provinsi Bengkulu semakin mendapatkan perhatian dari semua pihak, baik masyarakat adat, pemerintah, maupun pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Effendi.ADV