Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi daerah untuk tidak memiliki akses internet, mengingat internet kini menjadi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk dalam pembangunan.
“Kita harus memastikan bahwa semua daerah memiliki akses internet. Saat ini, internet bukan lagi menjadi kemewahan, tetapi menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi,” ujar Jonaidi.
Jonaidi juga mengungkapkan bahwa rencana pembangunan penguat sinyal BTS telah diusulkan tahun lalu, dan beberapa daerah di Bengkulu termasuk dalam rencana tersebut.
Namun, upaya tersebut mengalami kegagalan karena adanya kasus korupsi di tubuh kementerian terkait.
“DPRD akan terus mendesak untuk pembangunan BTS, bahkan jika harus menggunakan anggaran APBD, agar tidak ada lagi daerah yang menjadi blank spot dalam hal akses internet,” tegas Jonaidi.
Ia mencontohkan salah satu desa yang sangat membutuhkan akses internet adalah Desa Ulu Talo di Kabupaten Seluma, yang saat ini 70 persennya tidak memiliki akses internet.
Jonaidi menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa akses internet dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
“Kalau mau pembangunan ini berjalan, ya harus ada internet. Jadi bukan saja soal mudahnya akses digitalisasi, tapi lebih dari itu untuk mendorong kesejahteraan masyarakat desa,” pungkas dia.(ADV)
