Kalimantan Utara, sentralnews.com – Menempuh jenjang pendidikan usia dini disekolah sangat diperlukan guna membangun ahlak, karakter, jiwa serta anak generasi penerus bangsa, jika pendidikan anak di bangku sekolah di stop, maka menimbulkan dampak luar biasa, dulu sekolah-sekolah di penuhi anak-anak bermain usai jam istirahat, tertawa, bergurau, sekarang setiap sekolah yang ada sepi tanpa penghuni.
Menanggapi Pendidikan saat ini di Bulungan Provinsi Kalimatan Utara, saya sangat prihatin sekali, hampir satu tahun sudah pandemi Covid-19 melanda negara kita, lalu Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, bahwa dunia pendidikan di masa pandemi ini harus dicarikan solusinya, salah satunya adalah proses belajar yang menggunakan pembelajaran dalam jaringan atau daring, ungkap Alung Juk, S.Pd diruang kerjanya, (17/3).
Sekretaris Diknas Bulungan Alung Juk S.Pd, saat ini juga masih menerapkan sistem pembelajaran daring, belum lagi kondisi di Kabupaten Bulungan Covid-19 belum reda, hingga setiap hari selalu ada yang terkonfirmasi, Pemerintah Daerah khususnya Bupati menyarankan untuk berhati-hati dalam memberikan kebijakan penerapan pembelajaran tatap muka, memang rencana ada, tapi tinggal kebijakan Bupati lagi, sementara Diknas Bulungan sudah menyediakan semua persiapan dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan, ungkap Alung Juk.
Untuk pembelajaran daring sendiri, di Bulungan baik itu Paud, SD, SMP mereka masih bisa belajar dari rumah di monitoring oleh guru, misalkan di Kota tentu memakai paket data atau wife dengan sistem pembelajaran daring, kalau di desa atau pedalaman guru yang akan mendatangi murid, sebelumnya mereka di kasih pelajaran dan PR, nanti guru itu akan datang mengecek tugas muridnya, meskipun tidak ada jaringan, semangat guru akan pendidikan itu luar biasa, ujar Sekretaris Diknas Bulungan.
Lanjut dikatakan Alung Juk, S.Pd saya melihat belajar dimasa pandemi Covid-19, berjalan dengan sesuai kurikulum darurat yang diterapkan atau instruksi dari Pemerintah Pusat, kita bertaruh hidup dan mati, jadi saya melihat Pemerintah cukup berhati-hati, dan tidak gagabah dalam mengambil keputusan, yang di kewatirkan orang yang kita sayangi lalu meninggal, kita akan sedih, sekali lagi saya salut pemerhatian pemerintah saat ini, jelasnya.
Mengenai apakah ada kendala atau masukan dari orang murid, Alung Juk menyampaikan di media sentralnews.com, saya sebagai sekretaris Diknas Bulungan belum ada, dan dalam pengawasan, jika ada nanti kami akan siap menjawab.
Saya juga pernah menjadi Guru hampir 30 tahun bertugas mengabdikan pada negara, selain itu sebagai orang tua ada anak dan cucu, mereka memanggil opa / oma kapan kita sekolah, saat itu hati saya sedih sekali mendengarnya, karena itu menghimbau kepada masyarakat dan orang tua murid agar menjaga anaknya, betul-betul memperhatikan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak serta selalu cuci tangan pakai sabun, itu semua untuk memutus rantai penyebaran covid-19 agar di Bulungan orang terkonfirmasi bisa menurun, ungkap Sekdiknas Bulungan.
Dan menurut lagi dari informasi, untuk pembelajaran tatap muka tidak ” Full Time “ mungkin dalam satu Minggu bisa jadi 3 kali dilaksanakan dari jam-jam tertentu, itu pun akan di atur oleh kepala sekolah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, jadi kedepan kita harus persiapkan sematang-matangnya, ungkap Alung Juk, S.Pd.
Dan saya mengharapkan semoga Covid-19 cepat selesai, dan anak-anak bisa masuk sekolah lagi, jika melihat kondisi sekarang sangat prihatin, akibat pandemi Covid-19 sekolah kosong, sementara Pemerintah pusat tidak ada masalah, tergantung di daerah khususnya Bupati kita Syarwani, S.Pd, jadi beliaulah yang memutuskan dilaksanakannya atau tidak belajar tatap muka, kami Dinas Pendidikan Bulungan sudah mempersiapkan sedia mungkin artinya tetap disarankan sekolah-sekolah mentaati peraturan dengan protokol kesehatan, ungkap Alung Juk, SP.d – (asp).