Kejari Launching Program Samba Lokan

Mukomuko, Sentralnews.com-Kejaksaan Negeri (Kejari) Mukomuko terus melakukan terobosan-terobosan dan inovasi baru untuk kemajuan Kabupaten Mukomuko. Sebelumnya Kejari Mukomuko telah melauching program Kapuang Sati (Kami pantau, agar uang desa tertib) dan Ratau Batuah (Program tata kelola untuk perbaikan tertib uang kelurahan). Kemudian terobosan untuk mempermudah dan mempersingkat pelayanan publik yakni pengambilan Barang Bukti (BB) tilang serta mengantar atau mengembalikan barang bukti ke rumah pemiliknya BB yang sudah ingkrah dari Pengadilan.

Dan kemarin (11/2) Kejaksaan Negeri Mukomuko kembali melauncing lagi program terkait dengan pengelolaan aset dan keuangan daerah yakni Jaksa Mukomuko bangun pengelolaan penyelamatan keuangan dan aset negara / daerah yang disingkat Samba Lokan.

Dijelaskan Kajari Mukomuko, Hendri Antoro, S.Ag, SH, MH bahwa Kejaksaan dalam upaya membangun Kabupaten Mukomuko tidak sendirian, tentunya bekerjasama dengan Eksekutif, Legislatif dan masyarakat Mukomuko. Sehingga pada hari ini kita bisa melauncing program Jaksa Mukomuko bangun pengelolaan penyelamatan keuangan dan aset negara/daerah dan kita singkat Samba Lokan.

“Program ini kita beri nama Samba Lokan yaitu program Jaksa Mukomuko bangun pengelolaan / penyelamatan keuangan dan aset negara / daerah, program ini diabadikan dengan nama kebanggaan Mukomuko. Seperti kita ketahui kuliner khas Mukomuko yaitu Samba Lokan. Kenapa kita mengangkat salah satu nama kebanggan daerah yang banyak dikenal oleh banyak orang sehingga bisa sekaligus mempromosikan potensi atau wisata serta kuliner khas yang ada di Mukomuko sehingga bisa dikenal banyak orang,”ucapnya.

Ditambahkan Kajari, Kegiatan ini terkait dengan penyelamatan keuangan dan aset daerah. Pihaknya juga Sudah membentuk tim. Bukan hanya sekedar mengemas kegiatan tetapi mengemas brand yang menarik dengan nama-nama kebanggaan Kabupaten Mukomuko.

“Kita berupaya untuk mengintensifkan program yang ada guna membangun Mukomuko khususnya terkait penyelamatan keuangan dan aset daerah,”demikian Kajari.