Ramai Virus Corona, Jahe Merah di Bengkulu Sepi Pembeli

Bengkulu, sentralnews.com- Berbeda dengan masyarakat di Pulau Jawa yang berbondong-bondong memborong jahe merah, penjual jahe merah di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu justru mengaku sepi pembeli. Harganya pun masih berkisar Rp 50 ribu per kilogram.

“Kalau sekarang harga masih normal, penjualan juga masih sepi. Kabarnya di sejumlah daerah jahe merah malah diburu dan menyebabkan harganya naik,” kata pedagang aneka rempah, Sumiati (37) di PTM Kota Bengkulu, Senin (9/3).

Sebelumnya, jahe merah banyak diburu masyarakat seiring adanya penemuan guru besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Prof. Chaerul Anwar Nidom menyebutkan ramuan jamu dari jahe merah mampu menangkal Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni turut membenarkan jika jahe merah mampu menangkal virus. Sebab jahe merah mengandung antioksidan yang tinggi sehingga mampu mencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh.

Selain itu, Herwan menyebutkan setiap rimpang jahe mengandung 19 komponen bioaktif yang berguna bagi imun tubuh.  Bahkan penelitian menyebutkan bahwa jahe merah memiliki fungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan, sehingga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus maupun bakteri.

“Berdasarkan penelitian Dugasani pada 2010 dalam Comparative antioxidant and anti-inflammatory effects of gingerol dan shogaol, Jahe Merah mengandung gingerol dan shogaol yang terbukti memiliki kemampuan meningkatkan kekebalan tubuh supaya tidak terserang penyakit, bakteri dan virus berbahaya termasuk virus corona,” sampai Herwan. (Lcy)