Lebong ‘Batavia Kecil’ Puing PLTA Tahun1800an Lalu Bukti Sejarah

Lebong,  Sentralnews.com- Nama ‘Batavia kecil’ yang disandang oleh Kabupaten Lebong bukanlah sekedar isapan jempol ataupun dongen belaka. Dimana pada saat itu Lebong merupakan suatu daerah yang terbilang maju dan kaya akan sumber daya alamnya, terutama emas.

Bahkan pada saat itu Lebong pun telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Hal itupun dibuktikan dengan masih adanya sisa puing dari PLTA tersebut.

Seperti halnya PLTA di areal tambang Lebong Simpang, Kecamatan Lebong Selatan. Masih banyak ditemukan puing dari PLTA tersebut, seperti Spiralcase, Flywheel, penstock, cerren rotor, tailrece outlet, inletside, terowongan air, dan sandrain.

Itupun baru sebagian saja yang tampak dipermukaan, kemungkinan masih banyak yang terkubur dan mesti dilakukan penggalian.

Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, yang mengusung tema “PLN Menerangi Nusantara, Membangun Negeri”. Pada Sabtu, 17 Oktober 2020 PLTA Tes bersama PLTA Lebong (Mega Power Mandiri/MPM) melaksanakan kegiatan Ekspedisi ke bekas PLTA Lebong Simpang tersebut.

Dengan rombongan berjumlah 28 orang yang terdiri dari Manajer PLTA Tes Bahtiar, Manajer PLTA MPM Faisal, Duta Wisata Kabupaten Lebong, Mahasiswa Teknik Elektro Unib dan beberapa personil PLTA Tes dan MPM. Perjalan ini cukup memakan waktu lama, sekitar 5 jam.

Duta Wisata Lebong, Edo Gio Fernando bersama Manajer PLTA Tes Bahtiar di jembatan yang merupakan jalur lori pengangkut emas dari tambang dekat lokasi PLTA Lebong Simpang

“Kami berangkat dari PLTA Tes jam 7 pagi dengan kendaraan, dan dilanjutkan dengan berjalan kaki dari Desa Mangkurajo, sampai di lokasi (Eks PLTA Lebong Simpang, red) jam 12 siang. Hal tersebut karena medan yang cukup berat karena geografisnya merupakan kawasan pegunungan, serta kita diguyur hujan saat perjalanan,” ucap Duta Wisata Kabupaten Lebong, Edo Gio Fernando yang turut dalam ekspedisi tersebut, Senin (19/10/2020).

Lanjut Edo, Tim sempat bermalam 1 malam di dekat lokasi eks PLTA Lebong Simpang tersebut.

“Lokasi PLTA Lebong Simpang ini, bisa kita lihat masih banyak sekali alat-alat PLTA, seperti Turbin Dinamo dan alat lainnya, juga bangunan penampung air nya masih bisa kita lihat,” jelasnya.

Ia pun sangat menyayangkan belum adanya literasi resmi mengenai kapan pembangunan PLTA ini dibangun dan mulai beroperasi.

“Pembangunan PLTA Lebong simpang ini belum diketahui secara pasti kapan dibangunnya. karena tidak satupun tanggal dan catatan kapan PLTA ini dibangun.Namun diperkirakan PLTA ini dibangun sekitar tahun 1800-an, mengingat PLTA ini merupakan salah satu PLTA Tertua di Indonesia,” lanjut Edo.

Sebagai Duta Wisata Lebong, Edo pun mengharapkan eks PLTA ini bisa dijadikan salah satu bukti sejarah bahwa kala itu Lebong memang dikenal sebagai “Kota Emas” mengingat di dekat lokasi PLTA tersebut merupakan lokasi tambang emas Lebong simpang. Dan Eks PLTA Lebong simpang ini dapat menjadi salah satu wisata sejarah di Kabupaten Lebong kedepannya.

“Harapan saya, semoga ini bisa menjadi titik terang yang membuktikan bahwa Lebong itu benar-benar Kota Emas di zaman dahulu, mengingat tidak jauh dari eks plta ini ada tambang emas lebong simpang.
Semoga kedepannya juga dinas terkait bisa menjadikan ini sebagai tempat wisata sejarah, juga semoga ada paket perjalanan wisata yang bisa dibuat di sini dimulai dari mengunjungi eks PLTA ini sampai ke tambang emas Lebong Simpang tersebut,” harap Edo.

Sumber: Bengkulusatu.com