Unik, Batu ‘Ngenyan’ di Desa Pagar Jati

Bengkulu Tengah, Sentralnews.com- Sebuah batu dengan tinggi 1 meter yang terletak di belakang penukiman warga Desa Pagar Jati, Kecamatan Pagar Jati Kabupatrn Bengkulu Tengah, konon dipercaya dulunya seorang wanita.

Menurut cerita yang ada di masyarakat, batu yang tampak condong memanjang kedepan tersebut diyakini warga akibat ulah si pahit lidah.

Tokoh adat Desa Pagar Jati, Roni (70) menceritakan, pada zaman dahulu tugas seorang wanita atau isteri adalah menjemur padi sementara laki-laki atau suami bertugas di sawah. Sebelum menjadi batu, sebagai seorang wanita, sosok batu ngenyan yang memang tuli dan bisu sedang menjemur padi, lalu si pahit lidah lewat dan bertanya arah jalan, akan tetapi tidak mendapat jawaban. Marah, si pahit lidah langsung mengutuk sosok tersebut menjadi batu.

“Wanita itu sudah tunangan (menikah), makanya disebut batu ‘ngenyan’. Dia tuli dan bisu, lewatlah si pahit lidah, ketika ditanya si ngenyan ini diam kayak batu. Nah si pahit lidah bilang ‘ngapo kau diam ajo cak batu’, nah jadilah batu,” tutur Roni, Senin (9/12) di Bengkulu Tengah.

Roni menambahkan, batu tersebut bukan batu sembarangan meski di dalam kepercayaan umat islam dilarang untuk percaya pada hal-hal berbau syrik. Ia menuturkan, seorang warga Taba Penanjung yang melakukan kesalahan, akibat memukul batu ngenyan karena tak percaya dengan cerita yang beredar di masyarakat, kini menjadi gila.

“Ada dulu namanya Ridwan orang Taba Penanjung, dia tidak percaya dengan kepercayaan ornag sini, datanglah dia, dipukul pakai daun sungkai, sampai sekarang dia gila,” tutur Roni.

Hingga kini, diakui Roni masih banyak masyarakat yang memotong kambing di atas batu tersebut hanya sekedar untuk membayar nazae. Bahkan batu tersebut sufah diberi dudukan semen oleh masyarakat yang membayar nazar karena pencapaian sesuatu.

“Ada yang potong kambing untuk bauar nazar juga disini, kalau dulu lengkap sajiannya disini,” tutupnya. (Lcy)