13 Pejabat Kementerian dan Menko AHY Dijadwalkan Tinjau Progres Inpres Enggano di Bengkulu

Bengkulu, Sentralnews.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu bersiap menyambut kunjungan besar pada 9 September mendatang. Sebanyak 13 pejabat kementerian dan satu Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dijadwalkan hadir langsung untuk meninjau pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Penanganan Pulau Enggano dan Normalisasi Alur Pulau Baai.

Persiapan kunjungan itu dibahas dalam rapat evaluasi yang dipimpin Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, di Kantor Gubernur, Selasa (2/9). Hadir mendampingi, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Raden Ahmad Denny, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Mian menegaskan, Pemprov Bengkulu harus tampil maksimal memaparkan kondisi daerah, terutama progres pembangunan di Pulau Enggano.

“Kita harus sudah siap menyampaikan kondisi Provinsi Bengkulu. Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Gubernur, termasuk soal pembangunan infrastruktur pelabuhan di Enggano yang akan menjadi perhatian utama,” ujar Mian.

Kunjungan para pejabat kementerian bersama Menko AHY ini bukan sekadar seremonial, tetapi sekaligus untuk memastikan sejauh mana implementasi Inpres tersebut berjalan. Karena itu, Mian meminta seluruh OPD segera menyiapkan bahan presentasi dengan matang.

“Rencananya, pemaparan progres pembangunan Enggano akan disampaikan langsung oleh Gubernur. Jadi semua data dan laporan harus siap,” tegasnya.

Sementara itu, Asisten II Raden Ahmad Denny menambahkan, laporan yang akan dipresentasikan nantinya tidak hanya menyoroti perkembangan Pulau Enggano, tetapi juga terkait kelancaran akses di Pulau Baai.

“Saat ini, alur di Pulau Baai sudah tidak mengalami hambatan. Ini akan menjadi poin positif yang akan kita sampaikan,” ungkapnya.

Kunjungan 13 pejabat kementerian dan Menko AHY pada 9 September mendatang diharapkan menjadi momentum penting percepatan pembangunan Pulau Enggano, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pulau terluar strategis Indonesia.(Ril**)