TANJUNG SELOR, SENTRALNEWS.COM – Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Kaltara Dr. Suriansyah menghadiri dan menyimak pemaparan Executive Summary Forum Strategi II dari kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri Perwira Siswa Sekolah dan Staff Komando TNI AL (KKDN Pasis Sesko TNI AL) Angkatan Ke – 60 Tahun 2022 di Ruang Pertemuan Gedung Gabungan Dinas Kaltara, Kamis (19/5/2022).
KKDN Sesko TNI AL merupakan kegiatan regular Dikreg Sesko TNI AL yang bertujuan memberikan pembekalan pengetahuan kepada perwira siswa (Pasis) tentang potensi Sumber Daya Nasional aspek Maritim dengan segala karakteristik geografisnya di daerah untuk dijadikan ruang dan alat pertahanan Negara yang tangguh dan handal guna mengantisipasi dan menghadapi dinamika ancaman dan pertahanan di masa depan.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai bulan April 2022 ini diikuti oleh 184 orang dari angkatan ke – 60 yang terdiri dari 164 TNI AL, 2 TNI AD, 2 TNI AU, 7 dari Kepolisian, 9 siswa mancanegara yaitu malaysia, UNI Emirat Arab, Singapura, Pakistan, Australia, Jepang, India, Bangladesh dan Korea Selatan.
Sambutan Gubernur yang disampaikan oleh Sekprov Dr. Suriansyah menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh Pemprov Kaltara yaitu penggunaan mata uang ringgit yang melebihi mata uang rupiah, lebih banyaknya channel TV Malaysia, penyeludupan kayu ke Malaysia, banyaknya TKI ilegal, perampokan di laut lepas perbatasan Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Filipina, serta ilegal fishing.
“Saya berharap hasil pelaksanaan KKDN ini nantinya dapat semakin mendukung pemberdayaan potensi kawasan perbatasan Kaltara, bukan hanya kepentingan pertahanan keamanan negara, tapi yang lebih penting bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan yang relatif masih tertinggal,” sampainya.
Pada kesempatan tersebut, Pasis KKDN Sesko diwakili oleh Laksamana Pertama TNI AL Judijanto, S.T., M.Si., M.A. menyampaikan bahwa paparan executive summary merupakan sumbang dan masukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara guna membangun potensi sumber daya nasional.
Sebagai Penutup, dikarenakan wilayah Kaltara merupakan wilayah yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Malaysia, Laksamana Pertama Judijanto menekankan perlu menindaklanjuti adanya pelanggaran wilayah di Provinsi Kaltara. (AS)