Bengkulu,SentralNews.com – Yayasan imam syafi’ i kota bengkulu yang di ketuai oleh Febrian syaferi yang dimana yayasan tersebut membuat acara tablik akbar dan bedah buku yang mendatangkan ustad Dr. Sofyan baswedan, MA ( Ketua Dewan Fatwa perhimpunan Al Irsyad Doktor ilmu Hadist Universitas Islam Madinah.
Acara bedah buku tersebut yang di pimpin oleh ustad Dr. Sofyan baswedan, MA di laksanakan di masjid abu bakar Ash Shiddiq di yayasan imam syafi’ i bengkulu, Jumat (2/9/ 2022 ).
Yayasan imam syafi’ i juga beserta jama’ ah dan elemen masyarakat di bengkulu mengelar acara tablik akbar yang di laksanakan di Masjid raya baitul Izzah kota bengkulu yang di mana yang memimpin acara tablik akbar tersebut ustad Dr. Sofyan baswedan, MA yang dilaksanakan pada Minggu 4 September 2022
Dalam acara tablik akbar tersebut di hadiri oleh unsur FKPD provinsi Bengkulu serta berbagai elemen masyarakat yang ada di provinsi bengkulu.
Dalam kegiatan tersebut, Ust. Dr. Sofyan Baswedan, MA menyampaikan bahwa kalimat Syahadat merupakan kalimat penting dalam agama Islam dan rukun Islam yang pertama, pembacaan kalimat Syahadat ini menjadi syarat mutlak seseorang untuk memeluk agama Islam, jika belum mengucapkan dua kalimat Syahadat maka Islam nya belum sah.
Dua kalimat Syahadat ini merupakan bentuk kesaksian manusia terhadap keesaan Allah SWT dan kesaksian bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan utusan Allah SWT. Agama Islam berdiri atas lima dasar utama yaitu mengucapkan dua kalimat Syahadat yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan Shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan mengerjakan haji ke Mekkah jika mampu.
Yayasan imam syafi juga mengelar acara Bakti sosial yang dimana acara bakti sosial tersebut dapat berguna dan membantu tenaga pengajar yang ada di yayasan imam syafi’ i bengkulu yang mengajar di yayasan tersebut tanpa di beri gaji / mengajar dengan secara sukarela.
Yayasan imam syafi’ i dan jamaah nya melaksanakan Testimoni mengajak Pemuda dan elemen masyarakat provinsi bengkulu menolak Intolerasi, berpaham Radikalisme dan Terorisme yang dapat memecah belah NKRI.