BENGKULU- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan secara resmi memberi mandat pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ke Angkasa Pura II. Mandat tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) Pada Bandar Udara Kelas I HAS Hanandjoeddin dan Fatmawati Soekarno yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti dan President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Minggu 13 Oktober 2019.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, dengan diserahkannya secara resmi pengelolaan bandara ini, maka Angkasa Pura II sekarang mengelola 19 bandara.
“Hari ini merupakan bagian dari sejarah bagi Angkasa Pura II karena portofolio pengelolaan bandara kami bertambah menjadi 19 bandara melalui skema KSP Barang Milik Negara pada tahun ini,” tuturnya.
Prioritas yang akan dilakukan PT Angkasa Pura II, sesuai arahan dari kepala daerah dalam hal ini pak Gubernur Bengkulu. Pertama, Bengkulu akan menjadi destinasi utama, salah satunya bagaiamana menambah frekuensi dari dan ke Bandara Fatmawati Bengkuku. Termasuk juga menambah rute dan jurusan baru.
“Kedua, PT Angkasa Pura II akan mulai melakukan pembangunan kawasan termasuk pelayanan, kenyamanan dan keselamatan penerbangan,” terangnya.
Diketahui selama dua tahun terakhir, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah secara intensif melakukan pembahasan bersama Presiden, Wakil Presiden, Kementerian Perbubungan kemudian Angkasa Pura II, dan beberapa steakholder, agar Bandara Fatmawati Soekarno dapat dikembangkan di bawah pengelolaan Angkasa Pura II.
Ia menambahkan, Angkasa Pura II menargetkan proses koordinasi selesaikan sebelum akhir tahun. Agar proses pembangunan bisa dijalankan di program rencana kerja perusahaan tahun 2020.
“Alokasi anggaran investasinya untuk Bengkulu, sebesar 622,6 miliar dalam tahap pertama untuk rencana kerja 30 tahun, dan seluruh anggaran dari angkasa pura II,” tambah Awaluddin.
Investasi tersebut disiapkan untuk pembangunan terminal baru, dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku optimistis, Angkasa Pura II dapat mengembangkan Bandara Fatmawati Soekarno sehingga dapat mendukung pertumbuhan perekonomian Bengkulu.
“Alhamdulillah setelah 2 tahun intensif melakukan pembahasan akhirnya malam ini secara resmi beralih ke AP II, dapat dikembangkan sepenuhnya oleh AP II. Kita menyambut baik,” ujarnya.
Kedepannya ia berharap, Pemerintah Kota Bengkulu segera melakukan review terhadap tata kelola kota, dalam rangka pengembangan Bandara dan sekitarnya.
“Review RTRW Kota Bengkulu terutama pemanfaatan ruang di kawasan Bandara Fatmawati, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, karena ke depan akan tumbuh kawasan pergudangan, pertokoan, pusat kuliner dan perumahan,” pungkas Gubernur.ADV(AR)