Kasus Penipuan Berkedok Investasi, Leader WPHONE Nganjuk Siap Di Laporkan Ke Polda Jawa Timur

Nganjuk, Sentralnews.com – Sebanyak 150 lebih warga Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur diduga menjadi korban investasi bodong World Pay One (Wpone). Para member mengeluhkan tidak bisa melakukan penarikan uang.

“Semacam itu (investasi bodong), karena tidak bisa penarikan. Di nganjuk itu membernya kurang tahukan berapa banyak keseluruhan, tapi kalau di Grup Wpone Nganjuk 150 lebih orang,” ujar warga Loceret, NR (50) kepada sentralnews, Sabtu (22/3/2025).

NR menceritakan, awal masuk dalam bisnis Wpone setelah di perkenalkan oleh kholik warga Dolopo, kec ngetos selaku leader WPHONE Jatim 1,sejak bulan12 tahun 2024 sebab penghasilannya menggiurkan. Deposit Rp 1.000.000, keuntungan per hari 2% dan setiap bulan 60% dari deposit awal.

NR menjelaskan, sejak 01 Maret awal puasa akan melakukan penarikan, namun tidak bisa. Dirinya diminta untuk menunggu hingga 14 Maret.

“Setelah itu pada saat tanggal 14 Maret, kan hari Jumat itu, jadi saya mulai penarikan, karena butuh proses 24 jam dananya bisa masuk di rekening. Tetapi waktu itu kalau kita penarikan dilakukan penolakan dan aplikasi hilang,” terangnya.

“Kami bersama korban lainya siap laporkan kasus ini ke polres Nganjuk bahkan sampai ke Polda Jatim ,” ujar NR.

Saat di konfirmasi lewat telepon WhatsApp oleh awak media sentralnews pada tanggal 22 Maret 2025 pukul 09:00 WIB , Kholik selaku Leader WPHONE Jatim 1 berdalih bahwa “saya perjalanan ke jakarta mas untuk menemui owner WPHONE dan juga mengatakan bahwa aplikasi WPHONE itu masih berjalan dan tidak scam.

Akan tetapi fakta di lapangan berbanding terbalik bahwasanya aplikasi nya banyak yang hilang dan tidak bisa di buka dan saldo juga tidak bisa di ambil.

kholik selaku leader beralasan bahwa member yang sudah terverifikasi yang di pertanggung jawabkan oleh perusahaan WPHONE , lantas korban yang sudah bergabung banyak yang tidak terverifikasi,” Bersambung.

Pewarta: Prabowo