Efek Cuaca Tidak Menentu Penghasilan Petani Kangkung Di Madiun Berkurang

Madiun, Sentralnews.com  – Dampak kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini sangat dirasakan petani kangkung.Sebab, pertumbuhan kangkung air rawan terhadap perubahan cuaca.

‘’Setiap musim banyak kendalanya,’’ kata Wasiati, salah seorang petani kangkung di Tawangrejo, Kartoharjo, Sabtu (14/01/2023).

Menurut petani sekitar, jika terjadi hujan disertai angin, kangkung tidak dapat tumbuh dengan baik. Pun, jika panas terik membuat daun menguning. Bahkan, memicu hama cabuk dan keong yang merusak kangkung.

’Jika tidak segera disemprot (obat) akan terkena brontok, Bentuknya totol-totol, di batangnya tumbuh benjolan,’’ ujarnya.

Kondisi tersebut, jelas mereduksi pendapatannya. Saat cuaca bagus, sehari dapat menghasilkan 600 ikat per hari. Pada saat hujan dan panas 400 hingga 500 ikat.

Kalau musim panas kami antisipasi menggunakan diesel. Namun, tidak cukup membantu karena sinar matahari langsung menerpa permukaan daun,’’ ungkapnya.

Sementara, akhir 2022 lalu, beberapa bidang lahan kangkungnya dilanda banjir. Menyusul curah hujan yang cukup tinggi. Apalagi pada malam hari. ‘’Hampir semua petani, tidak hanya kangkung, mengeluh. Sebab, membuat pertumbuhan tanaman kurang sempurna hingga gagal panen,’’ Jelasnya.

Bukan hanya faktor cuaca yang membuat kantong Wasiati menipis. Tapi masih ditambah lagi dengan harga kangkung yang cenderung turun di pasaran. ‘’Saat ini kami coba mengantisipasi untuk memasuki Imlek yang biasanya cuacanya lebih ekstrem,’’ pungkasnya.

(Tim)