Bank Bengkulu Tumbuh Pesat di Semester I 2024, OJK Dorong Penguatan Modal

Bengkulu, Sentralnews.com – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bengkulu, yang lebih dikenal sebagai Bank Bengkulu, berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan pada semester I tahun 2024.

Kinerja yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya ini menunjukkan komitmen Bank Bengkulu dalam mendukung perekonomian daerah.

Data terbaru menunjukkan bahwa aset Bank Bengkulu meningkat sebesar Rp702 miliar atau 8,35 persen, dari Rp8,41 triliun menjadi Rp9,12 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik sebesar Rp548 miliar atau 8,09 persen, dari Rp6,78 triliun menjadi Rp7,32 triliun.

“Kinerja positif ini menunjukkan dedikasi Bank Bengkulu dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta peran aktifnya dalam perekonomian daerah,” ujar Ayu Laksmi Syntia Dewi, Kepala OJK Provinsi Bengkulu.

Ayu Laksmi juga menyoroti peningkatan kredit Bank Bengkulu yang mencapai Rp376 miliar atau 6,02 persen, dari Rp6,6 triliun menjadi Rp6,2 triliun. Menurutnya, angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap bank milik pemerintah daerah ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung pengembangan Bank Bengkulu dengan mendorong penguatan permodalan agar bank ini tetap sehat dan kompetitif. “OJK selalu mendorong penguatan permodalan untuk mendukung pengembangan bank yang sehat.

Bank Bengkulu telah bekerjasama dengan PT Bank Jabar Banten, bergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) PT Bank Jabar Banten untuk memperkuat modal inti minimum sesuai ketentuan OJK,” jelas Ayu Laksmi.

Bergabung dalam KUB diharapkan akan mempercepat pertumbuhan kinerja Bank Bengkulu, baik dalam peningkatan pelayanan, inovasi produk, maupun layanan digital banking. Langkah ini tidak hanya untuk melayani masyarakat tetapi juga mendukung Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten dan Provinsi di Bengkulu.

Selain itu, kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Provinsi Bengkulu juga menunjukkan perkembangan positif. Pada Juni 2024, aset BPR dan BPRS meningkat sebesar Rp40,87 miliar atau 14,18 persen menjadi Rp329,07 miliar.

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan DPK sebesar Rp16,87 miliar atau 8,95 persen (yoy), mencapai Rp205,45 miliar. Penyaluran kredit juga tumbuh signifikan sebesar Rp36,98 miliar atau 16,81 persen, menjadi Rp257,01 miliar.

“Kami akan terus mengawasi dan mendukung pertumbuhan sektor perbankan di Bengkulu untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” tutup Ayu Laksmi Syntia Dewi.