Bengkulu, Sentralnews.com- Pertumbuhan jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga November 2019 mencapai 5.638 single investor identification (SID) atau meningkat sebesar 58 persen dibandingkan 2018 lalu yang tercatat sebanyak 3.551 SID.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Bengkulu, Bayu Saputra mengatakan, pesatnya pertumbuhan jumlah investor saham ini terjadi setelah BEI meluncurkan kampanye Yuk Nabung Saham sejak tahun 2015, yang bertujuan mengajak masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala. Ditambahlagi, untuk menjadi investor saham, masyarakat cukup dengan modal uang Rp 100.000.
“Karena kita gencar mengedukasi masyarakat dan menggelar kegiatan Roadshow SPM, peminat masyarakat yang membuka akun di BEI semakin meningkat,” kata Bayu, pada Kamis (12/12) di Kota Bengkulu.
Ia mengaku, BEI rutin menggelar kegiatan Roadshow SPM di berbagai tempat, dimana dalam sebulan dilaksanakan kegiatan SPM sebanyak 2 kali pertemuan. Meski begitu, pada Oktober 2019 lalu, BEI semakin menggencarkan kegiatan SPM, bahkan dalam 1 bulan diadakan sebanyak 40 kali pertemuan.
“100 persen yang ikut SPM pasti buka akun, ini salah satu strategi yang cukup baik untuk menambah jumlah investor saham di BEI. Jika rata-rata pertumbuhan SID Saham tersebut dapat dipertahankan, maka sampai dengan akhir tahun jumlah investor saham di 2019 untuk pertama kalinya dapat melampaui angka 5.700 SID,” tutur Bayu.
BEI menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam capaian ini, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). Seluruh prestasi ini juga tercapai atas dukungan dari Anggota Bursa, Manajer Investasi, perguruan tinggi mitra galeri investasi, para dosen dan Kelompok Studi Pasar Modal, pengelola Galeri Investasi, komunitas investor, motivator investasi pasar modal, media massa dan pers, serta Perusahaan Tercatat yang telah mendorong karyawannya menjadi investor saham dan mengenal pasar modal lewat pelaksanaan Sekolah Pasar Modal.
“Tahun depan kita fokus ke go public, harapan kita ada perusahaan di daerah bisa go public, saat ini sudah ada 2 perusahaan yang sedang mengajukan proses untuk go Public, semoga hal ini segera terealisasi,” pungkasnya. (Lcy)