Bengkulu, Sentralnews.com – Kisah inspiratif Lestari Coffee dari Bengkulu patut diacungi jempol. Bermula dari sebuah gubuk bambu dan tekad seorang kuli bangunan, Supriyadi, kini Lestari Coffee berhasil menembus pameran kopi dunia “World of Coffee” di Jakarta pada 15-17 Mei 2025. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras, konsistensi, serta dukungan penuh dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bengkulu.
Perjalanan Penuh Lika-Liku Menuju Puncak
Supriyadi memulai usahanya di dunia kopi pada tahun 2012 dengan modal nekat. Tanpa kebun kopi sendiri, ia berkeliling menjual bubuk kopi. Dua tahun pertama adalah masa-masa sulit, di mana kopi hasil produksinya tak laku hingga empat bulan. Namun, tekad kuat dan konsistensi membuatnya terus berinovasi, mulai dari mengganti kemasan hingga menitipkan kopi di warung-warung dengan sistem “laku baru bayar”. Strategi ini membuahkan hasil, dan permintaan kopi Lestari pun meningkat pesat, bahkan mencapai produksi 6 ton per tahun di tahun kedua.
Titik balik Lestari Coffee datang pada tahun 2016 ketika Supriyadi bertemu dengan Antony dari Bank Indonesia Bengkulu. Tanpa diminta atau mendaftar, usaha kopi Lestari dinilai layak menjadi usaha binaan BI Bengkulu. Sejak saat itu, dukungan pun mengalir, mulai dari bantuan mesin penggilingan kopi, roasting, sealer, hingga pelatihan pemasaran konvensional dan e-commerce.
Lestari Coffee Berjaya di Pameran Kopi Dunia
Berkat pendampingan dan pembinaan dari KPw BI Bengkulu, Lestari Coffee semakin berkembang. Sebelumnya, BI Bengkulu mendaftarkan tiga kopi terbaik asal Bengkulu untuk diuji sampel di Lab 5758 Bandung, yaitu Kopi Sahid Coffee, Rodaba Coffee, dan Lestari Coffee. Hasilnya, Lestari Coffee berhasil lolos dengan kopi jenis Sintaro (Sindang Dataran Robusta) dan Sehasen.
Di pameran “World of Coffee”, Lestari Coffee berhasil meraih peringkat kedua citarasa kopi robusta terbaik dengan nilai 82,83, hanya selisih sedikit dari kopi asal Sulawesi Tengah yang menduduki peringkat pertama. Pencapaian ini merupakan bukti kualitas kopi Bengkulu yang mampu bersaing di kancah internasional.
Banjir Order dan Potensi Ekspor Global
Keikutsertaan Lestari Coffee di pameran kopi dunia membawa dampak luar biasa. Supriyadi mengungkapkan bahwa mereka banjir order dari berbagai negara, salah satunya Dubai, dengan permintaan 5 ton per bulan. Meskipun saat ini masih terkendala ketersediaan stok dan hal teknis lainnya untuk memenuhi permintaan masif tersebut, semangat Supriyadi untuk ekspor tetap membara. Pertemuan dengan Gubernur Bengkulu pada 28 Mei 2025 yang membahas soal ekspor kopi dan rencana pembangunan gudang menjadi angin segar bagi Lestari Coffee. Saat ini saja, Lestari Coffee mampu me-roasting 110 kg kopi per hari untuk memenuhi pasar domestik.
Peran Krusial Bank Indonesia dalam Mendongkrak UMKM
Dukungan Bank Indonesia terhadap Lestari Coffee adalah contoh nyata bagaimana lembaga keuangan dapat berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan UMKM. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, melalui Raffi dari bidang fungsi pengembangan UMKM BI, menyatakan bahwa Lestari Coffee akan kembali berpartisipasi dalam event Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta pada Agustus 2025.
Optimisme Ekonomi Indonesia yang Tumbuh Bersama UMKM
Kisah Lestari Coffee juga merefleksikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Proyeksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2025 menunjukkan stabilitas dan kinerja yang sehat di tengah ketidakpastian global. Berbagai faktor seperti peningkatan investasi, pengembangan sumber daya manusia, bonus demografi, transisi energi, dan fundamental ekonomi yang kuat menjadi pendorong optimisme ini.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing ekonomi melalui reformasi, pembangunan infrastruktur, dan kerja sama lintas sektor. Meskipun tantangan seperti ketidakpastian global, ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan masih perlu diatasi, kisah sukses UMKM seperti Lestari Coffee menunjukkan bahwa dengan dukungan dan kolaborasi yang tepat, potensi daerah dapat didongkrak, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menyejahterakan masyarakat.
Penulis: Arwin Binardi