Pemprov Bengkulu Berkomitmen Atasi Keterisolasian Pulau Enggano, Pasokan Bahan Pokok Tetap Aman

Bengkulu, Sentralnews.com Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menunjukkan keseriusannya dalam menangani keterisolasian Pulau Enggano yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini ditandai dengan dilaksanakannya rapat teknis penanganan keterisolasian di atas Kapal Orca 05 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Ahad, 29 Juni 2025.

Rapat tersebut dihadiri Camat Enggano Susanto, bersama perwakilan Pemprov Bengkulu, serta pihak terkait lainnya. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Pung Nugroho Saksono, menyebut rapat terpaksa dilakukan di kapal karena kondisi dermaga Pulau Baai yang terlalu dangkal, sehingga kapal tidak dapat merapat.

“Karena pendangkalan, kapal kami tidak bisa merapat ke dermaga pelabuhan Pulau Enggano,” ujar Pung.

Meski akses transportasi laut terganggu, Pemprov Bengkulu memastikan pasokan bahan pokok dan energi untuk masyarakat Enggano tetap aman. Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, Fitriyansyah, menyebut hingga 27 Juni 2025 stok beras di Enggano masih mencapai 8 ton, dan minyak goreng 600 kilogram untuk memenuhi kebutuhan 4.334 jiwa.

“Pemprov Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara juga sudah mendistribusikan bantuan pangan beras cadangan pemerintah sebanyak 16 ton yang dibagikan gratis pada 10 Juni lalu,” kata Fitriyansyah.

Selain itu, stok gula, telur, bawang merah, dan bawang putih pun masih mencukupi. Harga kebutuhan pokok juga relatif stabil, meskipun terjadi sedikit kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Pulau Enggano sendiri sudah terisolasi sejak Maret 2025 akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, yang membuat transportasi kapal laut berhenti total. Kondisi ini sangat berdampak pada ekonomi warga, terutama petani dan nelayan yang kesulitan memasarkan hasil bumi dan laut mereka.

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi, menegaskan ribuan ton hasil panen petani, terutama pisang, kini menumpuk di Enggano. “Kondisi ini membuat aktivitas ekonomi lumpuh total. Para petani dan nelayan tidak bisa bekerja karena hasil panen tak bisa dijual,” kata Rukka.

Sebagai bentuk komitmen serius pemerintah pusat, Presiden Prabowo Subianto telah meneken Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Penanganan Keadaan Tertentu untuk Normalisasi Alur Pelayaran Pelabuhan Pulau Baai serta Percepatan Pembangunan di Enggano.

Prabowo berharap Inpres ini bisa mempercepat kelancaran pembangunan dan mengembalikan roda ekonomi masyarakat Enggano. “Saya berharap rakyat Enggano tetap semangat. Kami akan terus bantu dan dorong pembangunan Enggano,” ujarnya dalam keterangan video.

Melalui koordinasi yang intens antara pemerintah pusat, Pemprov Bengkulu, dan pemerintah kabupaten, upaya pembenahan akses transportasi dan distribusi logistik di Enggano diharapkan bisa segera tuntas. Pemprov Bengkulu pun berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan pangan dan mempercepat pembangunan demi kesejahteraan masyarakat Enggano.ADV